Welcome to My Blog :D

Selasa, 05 Juni 2012

TATA LETAK FASILITAS

Perencanaan tata letak fasilitas produksi merupakan suatu perencanaan yang penting karena suatu pabrik/industry harus beroperasi dalam jangka waktu yang lama, maka kesalahan dalam perencanaan layout akan menyebabkan kegiatan produksi berlangsung tidak efektif atau efisien.
Macam dan Type Tata Letak Fasilitas Produksi
Secara umum tata letak fasilitas produksi dibedakan atas tiga macam yaitu:
a.      Tata letak berdasarkan aliran produk. Dengan menggunakan tata letak type aliran produk, maka segala fasilitas-fassilitas untuk proses produksi baik proses pabrikasi maupun perakitan akan diletakkan berdasarkan garis aliran dari produk tersebut. Sehingga tata letak berdasarkan aliran produk dapat didefenisikan sebagai metode pengaturan dan penempatan semua fasilitas produksi yang diperlukan dalam satu departemen khusus.
b.      Tata letak berdasarkan aliran proses.
Tata letak berdasarkan aliran produk sering kali disebutpula sebagai fungsional layout adalah metode pengaturan dan penempatan dari mesin dan segala fasilitas produksi dengan type/macam yang sama dalam sebuah departemen. Disini semua mesin atau fasilitas produksi yang memiliki cirri-ciri operasi atau fungsi kerja yang sama diletakkan pada sebuah departemen. Tata letak berdasarkan aliran proses umumnya diaplikasikan pada industry yang bekerja dengan jumlah dan volume produksi yang relative kecil dan terutama sekali untuk jenis produk yang tidak diistandarkan.
c.       Tata letak berdasarkan posisi. Untuk tata letak ini, material dan komponen dari produk utamanya tidak berpindah tempat atau tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil lainnya akan bergerak menuju lokasi material atau komponen utama material tersebut.

Perencanaan Tata Letak Secara Sistematis
 Secara singkat prosedur untuk melaksanakan systematic layout planning:
Ä  Langkah awal: Pengumpulan data masukan dan aktivitas
Ä  Langkah 1: Analisa aliran material
Ä  Langkah 2: Analisa hubungan aktivitas kerja
Ä  Langkah 3: Penyusunan string diagram
Ä  Langkah 4: Kebutuhan luas area
Ä  Langkah 5: Pertimbangan terhadap luas area yang tersedia
Ä  Langkah 6: Pembuatan space relationship diagram
Ä  Langkah 7 dan 8: Modifikasi layout berdasarkan pertimbangan praktis
Ä  Langkah 9 dan 10: Pemilihan dan evaluasi aternatif layout

Tidak ada komentar:

Posting Komentar