Welcome to My Blog :D

Minggu, 03 Juni 2012

Resume Supply Chain Management


Strategi distribusi:
1.       Direct shipping
Pelayanan Point-to-point
a.       Menghilangkan fasilitas antara misalnya gudang dan distribution center
b.      DSD (direct store delivery) – pabrik mengirim barang langsung ke outlet retail
Kandidat Direct shipping
c.       Barang yang mudah rusak, barang dengan volume besar,  produk spesial
Keunggulan:
·         Inventory dalam supply chain lebih sedikit
·         Penangangan (handling) dan kemungkinan kerusakan produk lebih kecil
·         Waktu dari produksi sampai ke toko lebih cepat
·         Kategori DSD termasuk yang paling menguntungkan di toko
·         Keakuratan lebih baik  – invoice sesuai dengan bukti penerimaan, produk yang tepat masuk ke toko
Tantangan:
·         Personel toko menjadi lebih sibuk
-          Kiriman, berkas-berkas dan aktivitas lebih banyak
·         Kemungkinan untuk menyebar resiko lebih kecil
·         Tidak ada safety stock jika ada permasalahan dengan  supplier
·         Biaya transportasi bisa lebih tinggi
·         Perusahaan manufaktur bisa mengeluarkan biaya yang lebih karena harus mengambil/mengirim ke masing-masing toko

2.       Warehousing
Produk disimpan terlebih dahulu di gudang/distribution center sebelum dikirim ke toko
Pengguna Warehousing
a.       Toko-toko yang menjual produk khusus (toko buku, pakaian dll)
Kandidat Direct shipping
b.      Barang yang tahan lama, barang dengan volume besar/bulky, produk dengan resiko tinggi (masalah supply dan permintaan yang tidak pasti)
Keunggulan:
·         Pengaman terhadap masalah-masalah supplier
·         Pengaman terhadap permintaan dalam jumlah besar yang mendadak
·         Biaya transportasi mungkin lebih kecil karena barang-barang dapat digabungkan untuk mencapai volume yang ekonomis
Tantangan:
·         Tingkat inventory di dalam supply chain lebih tinggi
·         Biaya penanganan (handling) lebih tinggi
·         Biaya tenaga kerja lebih tinggi
·         Biaya fasilitas lebih tinggi
·         Kemungkinan kerusakan barang karena kesalahan penanganan atau penyimpanan lebih tinggi

3.       Cross Docking
Memindahkan produk langsung dari dermaga/tempat penerimaan ke dermaga/tempat pengiriman – tanpa penyimpanan sementara
Pengguna Cross-dock
a.       Toko serba ada, toko bahan pokok, perusahaan truk LTL, air cargo carriers
Kandidat Cross-docking
b.      Item musiman, barang-barang promosi, store specific pallets, item dengan volume tinggi
Keunggulan:
       Mempercepat aliran produk dari supplier ke toko
       Menghilangkan buruh dari proses
      Tidak ada aktivitas penyimpanan dan penanganan
      Menghilangkan dua aktivitas termahal dalam operasi distribusi
       Mengurangi inventory barang jadi dalam sistem
      Meningkatkan perputaran inventory
       Mengurangi kebutuhan terhadap fasilitas distribusi
Tantangan:
       Membutuhkan kapabilitas IT dan pembagian informasi secara real-time yang baik
       ASN via EDI
       Bar codes pada cartons
       Membutuhkan kerjasama dan ketepatan keputusan dari pembeli
       Mungkin memerlukan tata letak fasilitas yang baru, peralatan bar code scanning, dan Warehouse Management System ($500,000)
       Memastikan visibilitas produk selama produk tersebut bergerak dalam sistem
TRANSPORTASI
·         Perpindahan produk dan manusia dari satu lokasi ke lokasi lainnya à menciptakan place utility
·         Komponen signifikan dari biaya supply chain
Pemegang peran dalam transportasi:
  • Shipper (pengirim) : the party that requires the movement of the product between two points
  • Carrier(perusahaan angkutan) : the party that moves or transports the product
Faktor yang mempengaruhi biaya dan harga transportasi:
Penjadwalan dan penentuan rute pengiriman:
       Typical objectives:
      Cost minimisation by decreasing the number of deliveries, total distance traveled, and total travel time
      Eliminating service failure, such as delay in delivery or shipment
       Typical constraints:
      Time window
      Truck capacity
      Routing restrictions
Saving Matrix:
       Saving yang timbul dari konsolidasi dua pelanggan ke dalam satu truk. Savings dapat berupa jarak atau ukuran lain
       Contoh:
      Misalkan awalnya pelanggan x and y dikunjungi secara terpisah, sehingga diperoleh rute berikut:
        Gudang àpelanggan x à Gudang
        Gudang àpelanggan y à Gudang
-          Jika kedua pelanggan dikonsolidasikan akan diperoleh rute sbb:
        Gudang àpelanggan x à pelanggan y à Gudang
-          Savings dari konsolidasi adalah:
        S(x,y) = Jarak (Gudang,x) + Jarak (Gudang,y) – Jarak (x,y)
        Diasumsikan jarak (Gudang,x) = jarak (x,Gudang).
-           Misalkan, S(1,2) = 12.8 + 10.4 – 13.2 = 10.
Langkah saving matrix
Usahakan untuk memaksimalkan savings.
       Awalnya setiap pelanggan dialokasikan pada rute yang berbeda
       Dua rute dapat digabung menjadi satu rute yang feasibel jika total pengiriman ke kedua rute tersebut tidak melebihi kapasitas kendaraan
       Pada setiap iterasi, gabungkan rute dengan savings terbesar kedalam satu rute baru yang feasibel
       Ulangi sampai tidak ada lagi kombinasi yang memungkinkan.
Urutan pengiriman:
       Tujuan: Meminimalkan jarak yang dilalui setiap kendaraan.
       Rute yang berbeda dapat mempengaruhi jarak tempuh, misalnya:
       Gudang – Customer 1 – Gudang = 26
       Gudang – Customer 6 – Gudang = 12
       Gudang – Customer 7 – Gudang =  32
       Dua metode urutan pengiriman:
1.       Metode nearest insert
Misalnya dari contoh sebelumnya kita lihat rute 1 yang melayani pelanggan 1, 6 dan 7. Metode nearest insert menggunakan prinsip memilih customer yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum:
Langkah 1: hitung jarak dari gudang ke gudang = 0
Langkah 2: lihat berapa jarak yang terjadi dengan menambahkan masing-masing pelanggan ke rute yang sudah ada. Hasilnya adalah sebagai berikut:
       G – 1 – G = 26
       G – 6 – G = 12 à jarak terpendek, dipilih rute G – 6 – G
       G – 7 – G =  32
Langkah 3: dengan cara sama pilih toko mana yang akan dikunjungi:
       G – 6 – 1 – G = 25.4 à jarak terpendek
       G – 6 – 7 – G = 30.8
Langkah 4: tambahkan toko terakhir, diperoleh rute sbb:
       G – 6 – 1 – 7 - G = 32
2.       Metode nearest neighbor
       Prinsipnya kita selalu menambahkan customer yang jaraknya paling dekat dengan customer yang kita kunjungi terakhir.
       Di awal, berangkat dari gudang à cari customer yang jaraknya terdekat dari gudang.
       Di antara 3 customer, yang terdekat adalah customer 6 dengan jarak 6.4.
       Selanjutnya yang terdekat dengan customer 6 adalah customer 1 dengan jarak 6.7.
       Terakhir kunjungi customer 7 dan akhirnya kembali ke gudang.
       Kedua algoritma menghasilkan rute yang sama dengan jarak 32 à tidak selalu terjadi
       Bandingkan beberapa algoritma yang berbeda kemudian memilih yang memberikan total jarak minimum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar