Welcome to My Blog :D

Kamis, 17 Mei 2012

DASAR ERGONOMI INDUSTRI


1.    Sebutkan tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam sejarah perkembangan ergonomic dan jelaskan peranan mereka masing-masing?
a.    CT. Thackrah, England, 1831.
·         Postur tubuh manusia pada saat bekerja berhubungan dengan kesehatan kerja.
·         Pencahayaan, ventilasi dan temperatur di lingkungan kerja,
·         Pembebanan kerja, jam kerja, dan gerakan yang berulang-ulang.
b.    FW Taylor, USA, 1898.
Frederick W. Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang menerapkan metoda ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan.
·         Metode ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan pekerjaan.
·         Konsep ergonomi dan manajemen modern.
c.     FB. Gilbreth, USA, 1911.
Gilbreth juga mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, dalam hal ini lebih mendetail dalam Analisa Gerakan dibandingkan dengan Taylor. Dalam bukunya Motion Study yang diterbitkan pada tahun 1911 ia menunjukkan bagaimana postur membungkuk dapat diatasi dengan mendesain suatu sistem meja yang dapat diatur turun-naik (adjustable).
1920 Frank B. dan Lillian Gilbreth mengembangkan studi waktu dan gerak. The Gilbreths menunjukkan pentingnya lingkungan kerja total dengan mengurangi gerakan yang tidak perlu.
·         Optimasi metode kerja, dalam Analisa Gerakan.
·         Motion Study, posisi membungkuk dapat diatasi dengan meja yang bisa naik-turun (adjustable).
d.    E. Mayo, USA, 1933.

Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi di suatu Perusahaan Listrik. Tujuan studinya adalah untuk mengkuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.
·      Kuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti misal pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.
e.    Pembentukan Kelompok/Asosiasi Ergonomi.
·      The Ergonomics Research Society, England, 1949.
·      The International Ergonomics Assosiation, 1957.
·      The Human Factor Society, USA, 1957.
·      The Ergonomics Society of Australia and New Zealand, 1954
2. Jelaskan contoh penerapan keilmuan ergonomic dalam industri?
Ruang lingkup ergonomi yang mencangkup antara pekerja dan lingkungan yang ada di industri, salah satunya Penerapan ilmu pengetahuan yang berkaitan kinerja manusia (fisiologi, psikologi, dan industri rekayasa) memperbaiki sistem kerja, yang terdiri dari orang tersebut, pekerjaan, alat dan peralatan, tempat kerja dan ruang kerja, dan lingkungan sekitarnya. Salah satu penerapan ergonomi dalam dunia industri adalah penempatan posisi operator atau pekerja atau dalam hal ini dapat dikatakan sebagai pengaturan stasiun kerja, dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini dilakukan agar mendapatkan posisi yang nyaman untuk bekerja, sehingga semua aktivitas bekerja dapat terselesaikan secara efektif dan efesien.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja :
1.    Sikap dan Posisi Kerja
Pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Beberapa jenis pekerjaan akan memerlukan sikap dan posisi tertentu yang kadang-kadang cenderung untuk tidak mengenakan. Kondisi kerja seperti ini memaksa pekerja selalu berada pada sikap dan posisi kerja yang “aneh” dan kadang-kadang juga harus berlangsung dalam jangka waktu yang lama, hal ini tentu saja akan mengakibatkan pekerjaan cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang kurang favourable ini pertimbangan-pertimbangan ergonomis antara lain menyarankan hal-hal seperti :
·         Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap dan posisi membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang sering atau jangkauan waktu
lama.
·         Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada dalam sikap atau posisi miring.
·         Operator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauan maksimum yang bisa dilakukan, pengaturan posisi kerja dalam hal ini dilakukan dalam jarak jangkauan normal (konsep/prinsip ekonomi gerakan).
·         Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekwensi atau periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam posisi diatas leher siku yang normal.
2.    Efisiensi Ekonomi Gerakan Dan Pengaturan Fasilitas Kerja
Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk mengkomunikasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efesiensi dan mengurangi kelelahan kerja. Pertimbangan mengenai sistem kerja dari suatu industri, karena hal ini akan mempermudah modifikasi bilamana diperlukan terhadap hardware, prosedur kerja, dan lain-lain. Seperti yang umum dijumpai sekali mesin diinstalasikan atau fasilitas fisik pabrik dibangun maka yang terjadi adalah manusia harus segera mampu beradaptasi dengan kondisi-kondisi yang telah terpasang tersebut. Organisasai fasilitas kerja sehingga operator secara mudah akan mengetahui lokasi penempatan material (bahan baku, produk akhir atau limbah buangan scrap), spare parts, peralatan kerja, mekanisme kontrol atau display dan lain-lain yang dibutuhkan tanpa harus mencari-cari

3.    Sebutkan kerugian bila suatu sistem kerja mengabaikan aspek ergonomi?
Beberapa kerugian jika mengabaikan aspek ergonomi yaitu sebagai berikut :
a.    Terjadinya kelelahan pada operator sebagai pengendali stasiun kerja yang menyebabkan operator akan merasa tidak nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya
b.    Akibat dari kelelahan tersebut, maka akan memperlambat terselesaikannya pekerjaan sehingga perusahaan pun dapat merasakan kerugian akibat terhambatnya atau tertundanya pekerjaan.
c.    Kurangnya aspek ergonomi juga mengakibatkan kecelakaan kerja.
d.    Kerugian materil pun dapat terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar