Welcome to My Blog :D

Rabu, 23 Januari 2013

I Love You Again, When You have Died...

Namaku Dina, kuliah disalah satu universitas terkemuka di kotaku. Aku berusia 19 tahun, semester  tiga  jurusan Teknik. Seperti mahasiswa lainnya hari-hariku diisi dengan mengikuti kuliah dan kerja tugas, aku bukan tipikal mahasiswi pemburu IPK bukan juga mahasiswi pemalas, aku hanya mahasiswi yang biasa-biasa saja.  Disemester tiga aku harus bersiap dengan rutinitas wajib baru yang cukup melelahkan dan menguras tenaga, pikiran dan kocek kata kakak-kakak tingkatku, aku harus mulai mengikuti laboratorium. Maklum saja, jurusanku mengharuskan mengikuti semua laboratorium yang dimulai dari semester tiga dan selanjutnya. Aku bukan tipikal mahasiswa yang pasif, kerjanya cuman kampus rumah... aku terlibat juga dalam organisasi intra kampus yang menjadikan kegiatanku semakin padat merapat. Bukan hal yang mudah membagi waktu, sebagai manusia aku juga butuh rehat dan refreshing disinilah teman-temanku berperan. Aku punya enam teman dekat dan semuanya perempuan, kami sama-sama mahasiswi dijurusan yang sama. Ada Itha, Dian, Isma, Leli, Ussy, dan Sita. Merekalah teman hang out, teman cerita dan teman kerja tugas :D
Sebagai mahasiswi yang masih taraf pencarian jati diri, akupun punya kisahku sendiri. Katanya perempuan mampu menyimpan rahasia jauh lebih baik dari laki-laki, pendapat itu benar menurutku. Meski selalu jalan bersama, bahkan nginap bersama, masih banyak rahasia yang tidak kubagikan dengan teman-teman dekatku. Salah satunya tentang Yunus, teman SMP ku sahabatku dari kecil dan mantan pacarku. Aku bingung kalau membicarakan masalah hati ke mereka, maka kusimpan rapat-rapat hanya untukku seorang.
Namanya Yunus, kenal dengannya sejak kecil. Kami teman TK, dan dipertemukan kembali di SMP. Dia cukup manis, sedikit nakal, dan lumayan pintar tapi masih belum kalah denganku ;). Cinta monyet ala anak SMP, masa puber remaja dan jadilah kami pasangan anak muda yang katanya saling jatuh cinta. Aku masih ingat bagaimana kami jadian. Hari itu tepat pembagian raport semester 1 kelas tiga, dan klasik yang buat kami jadian adalah teman-teman, mereka mengakunya sebagai makcomblang. Karena keliatan sering duduk berdua, cerita berdua lebih nyambung dari teman yang lain, dan Yunus dikenal sama bapak, maka jadilah makcomblang beraksi dihari itu dan mereka berhasil menjadikan kami “pacaran” katanya.
Mungkin karena memang hanya cinta monyet, makanya tak bisa bertahan lama. Cuma seminggu dan “duaaar” hancur lah hubungan kami. Aku dan Yunus putus setelah seminggu, bukan karena perempuan lain kalau istilah disinetron-sinetron tapi karena terasa lebih nyaman saat jadi sahabat. Aku ingat seminggu yang kami alami dengan berbeda, ada rasa canggung yang luar biasa seperti orang yang baru kenal, ada rasa malu kalau keliatan duduk berdua saja, berbeda dengan saat masih bersahabat. Semua terasa lebih leluasa, maka kami putuskan untuk putus. Hingga tamat SMP kami masih bersahabat, sampai akhirnya Yunus harus pergi keluar kota. Karena waktu itu belum ada handphone maka 100% lost contact dengan Yunus.
Dan sekarang, aku teringat lagi dengan Yunus. Seminggu yang lalu baru saja ada kabar dari bapak kalau Yunus meninggal karena kecelakaan sekitar sebulan yang lalu. Dan kabar  itu membuatku hancur, mungkin seperti tertusuk pisau tepat di jantung kalau ada yang pernah mengalaminya. Seperti kehilangan sebagian dari diriku. Aku kembali mengenangnya, kembali mengingat semua masa yang pernah kami lalui. Mungkin karena persahabatan kami murni, cinta kami murni, makanya sakit itu sangat terasa meski aku tidak pernah mengenal sosok dewasa seorang Yunus, Sosok Yunus yang berusia 19 tahun, bahkan mungkin dia tidak lagi ingat denganku saat sebelum dia meninggal. Hanya saja sepertinya aku kembali mencintainya seperti dulu saat SMP, aku kembali memimpikan rasa yang dulu yang sudah lama tertinggal dan sudah mulai pudar dari ingatan. Bahkan sekarang rasa itu seperti jauh lebih dalam lagi setelah kepergiannya, setelah aku tahu Yunus sudah tidak ada, Yunus sudah pergi meninggalkanku dan semua ingatannya tentangku. Disela aktivitasku yang sangat padat selalu ada nama Yunus diingatanku dan selalu ada nama Yunus disetiap doaku dan masih ada nama Yunus di hatiku.
I love you,Yunus... I love you again, When you have died... I miss you...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar